News
Rakerprov FTI Kaltim Bahas Evaluasi PON Dan Target Pembinaan Atlet Di Porprov
Olahraga
 
                    Foto: Suasana dalam Rakerprov FTI Kaltim. (KPFM/Maul)
968kpfm, Samarinda - Pengurus Provinsi Federasi Triathlon Indonesia (FTI) Kaltim tengah bersiap menghadapi berbagai turnamen besar. Salah satunya adalah Pekan Olahraga Provinsi atau Porprov Kaltim VIII/2026 yang akan terlaksana di Kabupaten Paser.
Hal ini jadi pembahasan utama dalam Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) FTI Kaltim di Samarinda, Sabtu, 13 September 2025.
Sebagai langkah awal, cabang olahraga triatlon Benua Etam mulai menggencarkan pembinaan atlet usia dini. Tujuannya, melaksanakan amanah KONI Kaltim tentang regenerasi atlet.
“Porprov akan menjadi ajang pembuktian. Pembinaan usia dini menjadi fokus utama, karena dari sanalah muncul atlet yang siap membawa prestasi lebih baik di PON mendatang,” kata Ketua Pengprov FTI Kaltim, Aminullah, dalam sambutannya di forum tersebut.
Pria yang akrab disapa Emil itu becerita, dulu basis atlet hanya terpusat di Samarinda. Sekarang, dengan masifnya pembinaan di pengurus cabang, terdapat daerah lain yang jadi lumbung atlet. Di antaranya Kutai Kartanegara dan Kutai Timur.
"Harapannya, kabupaten dan kota lain juga menyusul agar ekosistem triatlon di Kaltim tumbuh merata," ucap Emil.
Evaluasi kinerja PON Aceh–Sumut pada 2024 lalu pun tak luput dari diskusi di rakerprov. Ada beberapa persoalan yang ditinjau, seperti pola pikir atlet Kaltim saat berkompetisi.
“Ada kekurangan yang kami alami di PON sebelumnya. Kekurangan itu harus diperbaiki, agar saat menghadapi Porprov dan PON berikutnya, Kaltim tidak mengulang kesalahan yang sama,” ujarnya.
Rapat kerja turut dihadiri Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading. Ia mengingatkan agar pengelolaan organisasi dan anggaran dijalankan tertib sesuai aturan.
Apresiasi juga datang dari Wakil Ketua Umum IV KONI Kaltim, Firmanuddin Jafar. Ia menekankan pentingnya transfer pengetahuan dari pelatih ke atlet serta memastikan setiap cabang olahraga memiliki sedikitnya lima klub sebagai basis pembinaan.
“Program pembinaan harus berjalan berkesinambungan, mulai dari usia dini hingga level profesional. Dengan begitu, triatlon Kaltim bisa bersaing di level nasional bahkan internasional,” tandas Firmanuddin.
Penulis: Maul